Jawaban Allah

Jumat, 18 Maret 2011
Daniel mencurahkan isi hatinya kepada Allah (Dan. 9:2). Ia telah membaca kitab Yeremia dan menemukan kembali janji Allah bahwa Israel hanya akan menjadi tawanan di Babel selama 70 tahun. Jadi, dalam upaya untuk mewakili bangsanya di hadapan Allah, Daniel berpuasa dan berdoa. Ia memohon supaya Allah tidak menunda janji-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya (ay.19).
Ketika kita berdoa, ada hal-hal yang dapat kita ketahui dan ada yang tidak kita ketahui. Sebagai contoh, kita memiliki keyakinan bahwa Allah akan mendengar doa kita, jika kita mengenal Dia sebagai Bapa surgawi kita melalui iman percaya kepada Yesus. Kita tahu bahwa jawaban-Nya akan kita terima sesuai dengan kehendak-Nya. Namun, kita tidak tahu kapan jawaban itu akan kita terima atau seperti apa jawaban-Nya.
Bagi Daniel, jawaban atas doanya diterima secara ajaib, dan datang dengan segera. Ketika ia berdoa, malaikat Gabriel datang untuk memberikan jawaban. Akan tetapi, isi jawaban itu sama mengejutkannya seperti kecepatan jawabannya. Ketika Daniel bertanya kepada Allah tentang masa “70 tahun”, jawabannya justru berisi tentang nubuat “70 kali tujuh masa”. Daniel meminta jawaban Allah bagi masa hidupnya, tetapi jawaban Allah justru berkaitan dengan peristiwa-peristiwa ribuan tahun yang akan datang.
Sekalipun kita memanjatkan doa bagi situasi kita sekarang ini, jawaban Allah mungkin tidak seperti yang kita bayangkan. Namun demikian, kita tahu bahwa jawaban Allah pasti adalah bagi kemuliaan nama-Nya. —JDB

Aku tak tahu dengan cara apa doa dijawab,
Tetapi ini yang kutahu—Allah menjawab doa;
Aku serahkan doaku hanya kepada-Nya,
Kehendak-Nya lebih bijaksana daripada kehendakku sendiri. —Hickok
Jawaban Allah untuk doa-doa kita mungkin jauh melampaui harapan kita.

sumber: http://www.warungsatekamu.org/

0 komentar:

Posting Komentar

Persekutuan Remaja 19 Maret